Sabtu, 10 Desember 2011

DAHULU BESI SEKARANG PEDANG, DAHULU BENCI SEKARANG SAYANG

Cinta dan benci itu adalah merupakan sebuah rangkaian kata yang tidak akan bisa dipisahkan walau bagaimanapun juga keadaanya, kedua rangkaian kata tersebut bagaikan bumi dan langit yang sangat sulit untuk dipisahkan, karna keduanya merupakan satu kata yang berlawnan. Rasa-rasanya kalau kita membincangkan dan mendiskusikan kedua istilah tersebut tidak akan ada habis-habisnya, karna banyak faktor utama yang dapat mengakibatkan timbulnya rasa cinta dan rasa benci, namun disini penulis hanya akan membahasnya secara terbatas artinya tidak akan menyeluruh dan panjang lebar. Selain dari pada itu juga, penulis hanya akan mengutamakan pembahasan ini mengenai penomena yang sering terjadi dikalangan para muda dan mudi khususnya yang sedang jatuh cinta dan umumnya yang lainya yaitu masalah Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK).

Memang terkadang masalah CLBK ini sering terjadi, karna ada beberapa faktor utama yang dapat menyebabkannya, salah satu dintaranya adalah karna ada faktor dorongan dari dalam diri salah satu dari keduanya sehingga ada rasa ingin kembali lagi seperti semula. Dalam hal ini tidak lah semudah membalikkan telapk tangan karna membutuhkan proses yang sangat panjang diantaranya membutuhkan seorang teman atau sahabat sejati untuk membantunya agar bisa kembali seperti semula.

Hidup ini tidak terlepas daripada halangan dan rintangan, rasa benci merupakan sebuah halangan dan rintangan bahkan tantangan yang harus dihadapi oleh semua orang, karna apabila tidak ada rasa benci dan cinta di muka bumi rasanya akan terasa hampa tidak ada kehipuan sama sekali bagaikan diluar angkasa. Cinta dan beci juga merupakan sebuah variasi yang mewarnai kehidupan di atas permukaan bumi ini.

Dalam sebuah pepatah mengatakan "Dahulu besi sekarang pedang, dahulu benci sekarang sayang" hal ini merupakan fakta dan penomena yang sering terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai manusia dan hal ini juga merupakan sebuah kewajaran bagi siapa saja yang merasakannya, istilah pepatah tersebut yang akan kita kaji secara sederhana dan penuh dengan makna, insyaalloh.

Rasa cinta dan benci memang tak akan ada ujungnya jika terus-terusan dikaji, karna hal ini merupakan sebuah penomena yang tidak asing lagi di telinga para pendengar kemudian hal ini juga merupakan sebuah kebiasaan yang sulit untuk dirubah. Tidak selamanya rasa rasa cinta itu tumbuh dan melekat dalam jiwa seseorang dan juga tidak selamanya pula rasa benci itu melekat. Jadi pada intinya kita harus menerima semua kenyataan yang terjadi pada diri kita.


Ke dua perkara ini merupakan sesuatu yang erat sekali hubungannya dengan hati karna ini merupakan sebuah perasaan yang ada dalam spiritual setiap manusia normal. Selain daripada itu pula hal ini telah tertera di dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqoroh ayat 216:

أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللهِ الرِّحْمَنِ الرَّحِيمِ

كُتِبَ عَلَيْكُمُ القِتَالُ وَهُوَ كُرْهُ لُكُمْ وَعَسَى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْئاً وَهُوَ خَيْرُ لَكُمْ وَعَسَى اَنْ تُحِبُّوا شَيْئاً وَهُوَشَرًّ لَكُمْ وَاللهُ يُعْلَمُ وَاَنْتُمْ لاَتَعْلَمُونَ

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal perang itu merupakan sesuatu yang sangat kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal amat baik bagi mu. dan boleh (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagi mu Alloh mengetahui sedang kamu tidak mengetahui"
Dari ayat di atas tadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa sesuatu yang kita anggap sekang baik dan mencintainya belum tentu dikemudian hari akan kita cintai selalu, dan belum tentu pula sesutu yang kita benci sekarang akan selamanya kita benci pasti suatu saat akan kita sayangi. Jadi pada dasarnya kita harus membenci dan menyayangi segala sesuatu itu secara sederhana mungkin ( tidak belebih-lebihan), sebab dala hal ini Rosululloh SAW bersabda :

وَقَدْ رَوَي اَبُو دَاوُدَ وَغَيْرُهُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلِيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَحْبِبْ حَبِيبَكَ هَوْناً مَا عَسَى اَنْ يَكُونَ بَغِيْضَكَ يَوْمًا مَا, وَأَبْغِضْ بَغِيضَكَ

هَوْنًا مَا عَسَى اَنْ يَكُونَ حَبِيبَكَ يَومًا مَا.صَحَّحَهُ اَلألَبَانِي

"Dan Abu Daud telah meriwayatkan dan yang lainnya dari Rasululloh SAW bersabda: Cintailah olehmu kekasihmu sederhana mungkin karna boleh jadi (kekasihmu) itu menjadi musuhmu (orang yang kamu benci) di kemudian hari, dan bencilah musumhmu (orang yang kamu benci) itu sedehana mungkin sebab boleh jadi musuhmu itu menjadi kekasihmu di kemudian hari"

Sungguh betapa jelas sekali dari keterangan Al-Qur'an dan Al-Hadist di atas tadi bahwa hal ini mengindikasikan bahwa segala sesutu yang ada di permukaan bumi ini tidaklah kekaldan abadi selamnya. Dan inilah salah satu kekuasaan Alloh menciptakan segala sesutu itu penuh dengan makna dan hikmah yang harus di ambil manfaatnya oleh setiap manusia sebagai makhluk sosial. Oleh sebab itulah, tidaklah etis bagi kita untuk berlaku sombong ataupun aangkuh di atas permukaan bumi ini.

Kembali kepada poin utama pembahasan utama kita bahwa rasa cinta dan benci itu merupakan sebuah unsur kimia yang kadang-kadang berubah setiap saat tergantung kepada pengelolanya tersebut, jika ia pandai mengelolanya dengan baik maka hasilnya akan baik pula. Sering terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari, bahwa ada seseorang yang dahulunya kita amat benci kepadanya dan akhrinya seiring dengan perputaran waktu entah apalah faktor utamnya sehingga pada akhirnya kita menjadi menyukainya; sebaliknya sering terjadi pula orang yang dahulunya sangat kita sayangi sehingga tidak ada dunya pada akhirnya kita membencinya. Salah satu faktor utamanya adalah karana ini merupakan ketepan ataupun sunatulloh yang harus terjadi, jadi pada intinya kita haruslah menyadarinya agar kita tetap tegar dan optimis selalu dalam menghadapi ini semua. Waallohu'alam bishowab

Created: Rizqi Fauzi Yasin
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar